preloader

Kedutaan Besar Kanada dan Jentera Membahas Kerjasama Pendidikan

 
Senin, 11 Desember 2017. STH Indonesia Jentera dan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) menerima kunjungan dari Duta Besar Kanada untuk ASEAN. Rombongan terdiri dari Her Excellency Ambassador of Canada to ASEAN Marie-Louise Hannan, didampingi oleh David Williams (Trade Commisoner), Vladmir Napoleon dari Senior Investigator Royal Canadian Mounted Police dan Patrice Poitevin dari Canadian Centre of Excellence for Anti-Corruption University of Ottawa. Kunjungan delegasi tersebut diterima oleh Eryanto Nugroho Ketua Yayasan Studi Hukum dan Kebijakan (YSHK), M Nur Sholikin Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK), Inayah Assegaf Wakil Ketua STH Indonesia Jentera, dan Adil Surowidjojo mewakili mahasiswa STH Indonesia Jentera
Mengawali pertemuan, Eryanto Nugroho menjelaskan mengenai sejarah pendirian YSHK. Dilanjutkan dengan Inayah yang menceritakan pendirian sekolah dan pelaksanaan program perkuliahan STH Indonesia Jentera. Sementara, Sholikin memperkenalkan PSHK sebagai lembaga riset dan advokasi yang fokus pada reformasi hukum di bidang legislasi dan peradilan. Cita-cita besar reformasi hukum yang diemban oleh YSHK benar-benar dipegang dan diterapkan dalam setiap hasil penelitian PSHK maupun metode dan nilai-nilai pembelajaran di STH Indonesia Jentera. Kemudian, Eryanto menjelaskan tentang aktivitas, upaya dan keterlibatan YSHK melalui PSHK dan STH Indonesia Jentera dalam pemberantasan korupsi di Indonesia, termasuk dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Setelah itu, Delegasi Dubes Kanada untuk ASEAN menjelaskan tujuan kunjungan serta peluang rencana kerja sama dan kolaborasi dengan STH Indonesia Jentera dan PSHK di masa depan khususnya dalam pengembangan ilmu hukum dan kegiatan anti korupsi. Delegasi dari Kanada ini juga menceritakan tentang bagaimana cara pencegahan korupsi di Kanada dengan melibatkan kampus dan lembaga pendidikan melalui Canadian Centre of Excellence for Anti-Corruption, sebuah lembaga global yang mempromosikan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi. Pelibatan lembaga pendidikan dan lembaga riset itu bertujuan untuk mendukung pencegahan korupsi dari segi akademik. Kegiatan ini tidak hanya untuk kampus hukum, tapi juga untuk kampus bisnis yang banyak bersinggungan dengan transaksi dan aktvitas keuangan. Sistem ini diharapkan dapat mendukung pencegahan korupsi secara menyeluruh. Mahasiswa dapat menerapkan pembelajaran antikorupsi tersebut ketika bekerja nanti dan pencegahan korupsi dapat didukung melalui pembuktian secara akademik
Delegasi Dubes Kanada untuk ASEAN juga menjelaskan tentang urgensi akses informasi dalam pemberantasan kasus korupsi, karena kasus korupsi biasanya diikuti dengan penyuapan dan pencucian uang yang membutuhkan informasi secara detil untuk membuktikannya.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas berbagai peluang rencana kerja sama antara STH Indonesia Jentera dengan pihak Kanada. Salah satunya rencana kerjasama pertukaran pelajar dengan Canadian Centre of Excellence for Anti-Corruption dan program beasiswa. Mahasiswa Jentera berpeluang dapat belajar di Kanada dalam program pertukaran atau beasiswa. Sebaliknya, mahasiswa, pengajar, maupun peneliti dari universitas di Kanada juga dapat menjalani program di Jentera.
 
Penulis: DMI