preloader

Kelas Inspirasi: Menjaga Motivasi dalam Proses Pembelajaran Daring


Bagian Kemahasiswaan STH Indonesia Jentera menyelenggarakan Kelas Inspirasi bertajuk “Menjaga Motivasi dalam Proses Pembelajaran Daring” pada Selasa (23/2/2021). Agenda tersebut diisi oleh Koordinator Akademik Sekolahmu, Yuni Ermaliza.
Latar belakang penyelenggaraan agenda ini adalah sebagai sesi berbagi untuk mahasiswa yang hampir satu tahun menjalani pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19. Selain itu, diskusi tersebut juga menjadi sarana evaluasi untuk mahasiswa Jentera Angkatan VI yang telah menjalani model pembelajaran blended learning yang dimulai pada tahun lalu.
Dalam Kelas Inspirasi tersebut, Yuni mengangkat beberapa pembahasan yang penting untuk dimaknai oleh mahasiswa dalam upaya menjaga semangat dan motivasi dalam pembelajaran daring. Poin pertama yang diangkat adalah pemahaman mengenai diri sendiri. Pada poin tersebut, Yuni mengajak peserta untuk berefleksi diri melalui beberapa pertanyaan seperti hal yang dirasakan saat menjalani pembelajaran daring, alasan memilih kuliah jurusan hukum di Jentera, tujuan kuliah, hingga apa yang ingin dicapai dalam lima tahun mendatang.
Selanjutnya Yuni mengajak mahasiswa untuk menganalisis tujuan hidup menggunakan metode Ikigai. Ikigai merupakan metode guna mewujudkan kebahagiaan dalam hidup yang banyak dikenakan oleh masyarakat Jepang. Berpedoman pada metode tersebut, Yuni memberikan pandangan bahwa masa perkuliahan menjadi satu step dalam hidup, untuk kita dapat mengenali pasion, kemudian menekuninya secara maksimal sehingga menjadi keahlian, dan memanfaatkannya untuk menciptakan suatu keahlian atau produk yang dibutuhkan orang banyak, bahkan hingga menjadi sumber pemasukan.
Selaras dengan metode Ikigai tersebut, Yuni juga menyinggung bahwa masa perkuliahan juga merupakan waktu yang tepat untuk membangun jaringan dan memulai kolaborasi. Ia juga menegaskan bahwa berkuliah bukan hanya aktivitas yang sekadar formalitas. Lebih dari itu, berkuliah merupakan waktu yang sangat baik untuk menempa potensi diri dan menemukan teman serta ruang yang efektif untuk mengaktualisasikan potensi tersebut.
Di akhir, Yuni merangkum poin-poin tersebut sebagai pandangan yang menguatkan bahwa meski pembelajaran daring memerlukan adaptasi yang ekstra, namun akan tetap ada peluang yang dapat dimanfaatkan apabila kita dapat melihat celahnya.