preloader

Negara dalam Perspektif Hukum Islam

Salah satu sesi kuliah Hukum Tata Negara di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera (STH Indonesia Jentera) diberikan oleh Bapak Hamid Chalid. Pada kesempatan ini, Selasa, 8 Maret 2016, beliau memberikan materi mengenai negara dalam perspektif hukum Islam. Ia adalah salah satu pendiri STH Indonesia Jentera dan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK). Beliau juga merupakan Wakil Rektor Bidang SDM, dan Pengembangan Kerjasama Universitas Indonesia serta Pengajar Senior di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Bapak Hamid memberikan materi tentang Islamic Theory of Sovereignty and The Purpose of Shari’ah (al-maqasid al-shari’ah) atau teori Islam tentang Kedaulatan. Sebagai pengantar, ia menyampaikan bagaimana sistem-sistem ajaran di dunia mengawali munculnya manifestasi kebutuhan-kebutuhan manusia dalam hidupnya.Menurut konsep Islam, segala kekuasaan di muka bumi adalah milik Tuhan dan seluruh umat manusia adalah khalifah Tuhan. Menurutnya, manusia menerima amanah sebagai khalifah Tuhan untuk menjalankan hukum Tuhan (God’s Law/shari’ah). Untuk itu, Tuhan mengamanahkan manusia menjadi penegak hukum sebagai jalan menuju keadilan bagi seluruh umat. Tidak ada penegakan hukum yang berjalan tanpa kekuasaan di tangan.
Selain itu, ia juga menjelaskan tujuan syariah serta materi kedudukan hukum Islam dalam konstitusi di Indonesia. Bapak Hamid menguraikan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945). Framework sistem demokrasi Indonesia yang menunjukkan kedudukan hukum Islam terdapat dalam kalimat Pembukaan UUD 1945, yakni “berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.”

Gallery slideGallery slideGallery slideGallery slideGallery slideGallery slideGallery slideGallery slideGallery slideGallery slide