preloader

6 Tips Menembus Seleksi Beasiswa STH Indonesia Jentera

Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera percaya bahwa pendidikan hukum yang berkualitas sangat penting untuk menghasilkan praktisi hukum yang mempunyai kecakapan dan integritas dalam mendukung upaya pembaruan hukum di Indonesia.

Untuk mendukung hal tersebut, STH Indonesia Jentera kembali membuka pendaftaran mahasiswa melalui jalur Beasiswa Jentera dan Beasiswa Munir Said Thalib untuk tahun akademik 2022-2023!

Melalui beasiswa ini, STH Indonesia Jentera mengajak kamu yang telah menyelesaikan jenjang SMA/sederajat untuk menempuh pendidikan S1 Ilmu Hukum.

Terdapat sedikit perbedaan dari dua beasiswa ini. Jika beasiswa Jentera diperuntukkan untuk kamu yang telah menyelesaikan jenjang SMA, beasiswa Munir Said Thalib dikhususkan untuk kamu yang terlibat aktif dalam organisasi yang fokus dalam isu sosial sekurang-kurangnya selama dua tahun.

Kamu bisa mendaftar di website PMB STH Indonesia Jentera sampai 7 Agustus 2022 nanti ya! Supaya makin besar peluang kamu untuk meraih beasiswa dari STH Indonesia Jentera, pastikan kamu menyimak 6 tips di bawah ini.

 

1.Pastikan berkas yang kamu kirimkan lengkap

Ketika kamu mengisi formulir pendaftaran beasiswa secara online, pastikan formulir pendaftaran diisi secara lengkap. Pastikan juga kamu menyerahkan seluruh dokumen yang menjadi persyaratan. Sangat disayangkan apabila kamu gagal mendapatkan beasiswa hanya karena berkas yang dikirimkan tidak lengkap. Tuliskan juga aktivitasmu dan prestasimu secara lengkap di dalam formulir.

 

2.Esai harus orisinal

Dalam seleksi penerimaan mahasiswa di Jentera, esai yang terindikasi menjiplak tulisan orang lain akan langsung gugur dalam proses seleksi.  Oleh karena itu, tulisan haruslah orisinal dan berasal dari buah pikiranmu sendiri.

Apalagi tema esai yang diminta adalah “Mengapa saya ingin kuliah hukum”. Tentu isi esai tersebut harus berisi alasan mengapa kamu ingin kuliah hukum. Bukan alasan orang lain.  Esaimu akan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi panitia seleksi untuk meloloskan kamu ke tahap selanjutnya.

 

3.Ceritakan tentang dirimu.

Jangan ragu untuk menceritakan tentang dirimu dalam esai. Alasan mengapa kamu ingin menempuh pendidikan hukum pasti dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman hidupmu. Jadi, jangan ragu untuk menceritakannya dalam tulisan. Ceritakan pengalaman hidupmu, pandanganmu, serta rencanamu ke depan.  Jangan lupa untuk mengikuti persyaratan jumlah kata minimal.

 

4.Pilih pemberi referensi yang tepat

Pastikan yang memberi surat referensi adalah orang yang mengenalmu dengan baik. Dengan demikian, pemberi referensi dapat menjelaskan secara detail mengenai sepak terjangmu selama ini dan mengapa kamu layak mendapatkan beasiswa. Apabila pemberi referensi, misalnya guru hanya menjawab pertanyaan secara singkat dan umum-umum saja, jangan ragu untuk memintanya agar memberikan penjelasan yang lebih detail dan personal.

 

5.Persiapkan tes tertulis dengan baik

Bila kamu lolos seleksi tahap pertama, maka kamu akan menjalani seleksi tahap kedua berupa tes tertulis dan wawancara.  Apabila kamu menjalani tes tertulis secara langsung, pastikan kamu hadir tepat waktu dan menjawab seluruh pertanyaan yang ada. Apabila kamu menjalani tes online, pastikan kamu mempunyai koneksi internet yang baik dan tidak ada hal-hal yang dapat menganggu konsentrasimu dalam mengerjakan soal.

 

6.Tunjukan kemampuanmu saat mengikuti wawancara

Wajar apabila kamu sedikit merasa gugup ketika menjalani proses wawancara, namun usahakan untuk rileks dan menjawab pertanyaan yang diajukan dengan jelas dan sesuai fakta sebenarnya. Tidak perlu melebih-lebihkan diri, apalagi sampai berbohong, namun tunjukkan pada pewawancara bahwa kamu adalah kandidat yang mereka cari.

 

Bagi yang mengikuti wawancara secara online, pastikan koneksi internet dan suasana sekelilingmu mendukung untuk proses wawancara.