preloader

Mahasiswa Jentera Kembali Meraih Penghargaan di Ajang MUN


Setelah meraih penghargaan Verbal Commendation Award di gelaran Bandung Model United Nation, salah satu mahasiswa STH Indonesia Jentera, Muhammad Kahfi Rahmad Sampurno, kembali mengukir prestasi di ajang serupa. Kali ini Kahfi, sapaan akrabnya, meraih Most Outstanding Delegate in UNHRC pada Padjajaran Model United Nation, yang berlangsung di Bandung pada 6-9 Mei 2018. Ajang tersebut mengambil tema “Harmonizing Interests towards Peaceful Coexistence” dan diikuti oleh lebih dari seratus mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia dan mancanegara seperti Taiwan dan Pakistan.
Dalam sidang komite, Kahfi berperan sebagai diplomat delegasi Kingdom Saudi of Arabia yang tergabung dalam United Nations Human Rights Council (UNHRC) yang membahas isu Freedom and Securit in Cyber Space. Dalam argumentasinya, Kahfi berpaku pada keadaan nyata kebijakan Arab Saudi, di mana isu keamanan lebih dikedepankan dari pada perihal kebebasan berekspresi dan privasi. Hal tersebut merujuk pada tahun 2016, di mana sistem cyber security Arab Saudi diserang lebih dari seribu kali dan berhasil ditangkal. Dalam menangkal serangan tersebut, Arab Saudi memiliki teknologi untuk dapat mengakses segala kanal media yang dimiliki oleh penduduknya tanpa terkecuali, dan mengidentifikasi setiap teror yang ada. Selain itu, untuk mendukung penguatan sistem keamanan cyber, Arab Saudi juga mengimplementasikan kebijakan artificial intelegent dengan memberikan hak kewarganegaraan kepada robot.
Dalam sidang komite tersebut, beberapa negara terbagi dalam dua blok dengan dua isu yang berbeda. Blok Arab Saudi beserta beberapa negara yang lain lebih mengedepankan isu keamanan daripada kebebasan berekspresi dan privasi, dengan mengutamakan awareness terhadap segala gangguan serta menerapkan censorship dan penyadapan untuk mengidentifikasi teror. Sedangkan blok Inggris dan koleganya lebih memilih berfokus pada perlindungan privasi warga negara. Bagi Kahfi, kompetisi Padjajaran Model United Nation ini sangat menarik karena  melibatkan mahasiswa dari beberapa negara yang lain. Dengan hal tersebut, para peserta dapat saling bertukar informasi dan opini terkait kondisi global, utamanya terkait international legal instrument. Kahfi berharap, di lain kesempatan ia dapat berpartisipasi di ajang MUN yang lebih prestisius, seperti Harvard National Model United Nations. Ia juga berharap mahasiswa STH Indonesia Jentera yang lain dapat turut ambil bagian di ajang serupa, untuk semakin mengasah skill berdiplomasi dan memperkaya wawasan global. (MH)