preloader

Urgensi Pelindungan Hak-Hak Pemain Sepak Bola Indonesia

Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera bekerja sama dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyelenggarakan diskusi publik bertajuk “Perkembangan dan Tantangan Hukum Keolahragaan di Dunia Sepak Bola Indonesia” pada Selasa (29/4/2025) di Kampus Jentera.

Kegiatan ini menjadi ruang dialog kritis yang mempertemukan perspektif akademisi, praktisi hukum, asosiasi profesi, dan atlet profesional. Diskusi ini menghadirkan Andritany Ardhiyasa (Presiden APPI), M. Agus Riza Hufaida (Legal Officer APPI), serta pengajar STH Indonesia Jentera, M Nur Solikhin, dan Gita Putri Damayana.

Dalam satu dekade terakhir, sepak bola Indonesia mengalami perkembangan signifikan, bukan hanya menjadi cabang olahraga dengan basis massa terbesar, tetapi juga berkembang menjadi sektor industri yang melibatkan berbagai kepentingan ekonomi, politik dan sosial. Meningkatnya nilai komersialisasi sepak bola, baik melalui hak siar, sponsorship, maupun transfer pemain, menuntut adanya sistem hukum dan kebijakan yang lebih adil dan transparan bagi seluruh pelaku di dalamnya.

Salah satu isu utama yang diangkat adalah ketimpangan dalam kontrak kerja pemain, di mana klub sering kali memiliki posisi tawar yang lebih kuat dibandingkan pemain. Menurut M. Nur Sholikin, meskipun Undang-Undang Olahraga telah mengatur hak-hak atlet, regulasi yang ada masih belum cukup rinci untuk memberikan pelindungan yang optimal sehingga diperlukan pengawasan pemerintah yang lebih kuat.

Senada dengan hal tersebut, Andritany Ardhiyasa juga mengungkapkan bahwa para pemain sepak bola Indonesia sering kali mengalami penunggakan gaji dan kesulitan dalam menyelesaikan sengketa kontrak. Pengawasan yang lebih baik dan eksekusi kontrak yang jelas menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem sepak bola yang lebih profesional.

Diskusi ini menegaskan perlunya reformasi hukum sepak bola Indonesia untuk mengatasi masalah-masalah yang ada. Pelindungan hak-hak pemain, pengaturan kontrak yang adil, dan penyelesaian sengketa yang efektif menjadi kunci untuk menciptakan industri sepak bola yang berkelanjutan. Kerja sama antara pemerintah, federasi sepak bola, klub, dan asosiasi pemain mutlak diperlukan untuk memperkuat regulasi yang ada sehingga pemain dapat bekerja dalam lingkungan yang lebih adil dan terlindungi. Dengan pembenahan hukum yang tepat, industri sepak bola Indonesia diharapkan dapat tumbuh lebih profesional dan menguntungkan semua pihak.