preloader

STH Indonesia Jentera Meraih Juara III dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional – Sciencesational 2017 Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Prestasi gemilang telah dicatatkan oleh delegasi lomba karya tulis ilmiah (LKTI) STH Indonesia Jentera. Mereka berhasil meraih juara III nasional pada lomba yang diadakan oleh Lembaga Kajian Keilmuan (LK2) Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) itu. Prestasi tersebut tentu menjadi bukti bahwa mahasiswa STH Indonesia Jentera mampu bersaing dengan berbagai kampus di seluruh Indonesia. LKTI yang menjadi agenda rutin Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu diselenggarakan pada 15 – 17 November 2017 di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Delegasi STH Indonesia Jentera terdiri dari tiga orang mahasiswa yang baru menginjak semester satu yaitu Anak Agung Made Desni Sensini, Yogi Prastia, dan Rizki Zakaria, serta dibantu oleh tim riset yang terdiri dari Anita Nuraeni, Aqmilatul Kamila, dan Ayu Fatmawati.
Sebelumnya, delegasi STH Indonesia Jentera berhasil mengalahkan berbagai perguruan tinggi dalam penilaian berkas penelitian, sehingga terpilih menjadi salah satu dari tujuh tim yang melaju ke babak final untuk melakukan presentasi di hadapan juri. Ketujuh delegasi dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia itu kemudian mengikuti rangkaian kegiatan Sciencesational 2017, salah satunya adalah seminar hukum nasional. Kegiatan seminar hukum nasional yang dilaksanakan di Hotel Grand Sahid Jaya pada Kamis, 16 November 2017 itu, mengangkat tema “Quo Vadis Ekonomi Kreatif: Menilik Kesiapan Regulasi dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia. Kegiatan ini membahas secara komprehensif perihal kajian teoritis mengenai aspek hukum dalam bidang ekonomi kreatif. Selain itu, juga diadakan diskusi secara interaktif dengan pelaku ekonomi kreatif yang berada di Indonesia. Adapun narasumber dalam seminar hukum nasional itu terdiri dari Mesdin Simarmata, Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif; Abdur Rohim Boy B., Deputi Bidang Riset, Edukasi, dan Pengembangan Bekraf; Mustafa Kamal, Anggota Komisi X DPR RI; Prof. Agus Sardjono, Guru Besar Ilmu Hukum Keperdataan Bidang Hukum dan Hak Kekayaan Intelektual FH UI; Ari Juliano Gema, Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi Bekraf; Ridzki Kramadibrata, Managing Director PT. Grab Indonesia; dan Helen Dewi Kirana, Fashion Designer dan Owner NES by Helen Dewi Kirana.
Keesokan harinya, barulah dimulai babak final kompetisi karya tulis ilmiah. Pada kesempatan kali ini, delegasi STH Indonesia Jentera mempresentasikan karya ilmiahnya yang berjudul “Pemberlakuan Insentif Pajak Bagi Pelaku Usaha Nasional untuk Produksi Film di Indonesia.” Presentasi yang dilakukan oleh delegasi STH Indonesia Jentera mendapatkan atensi yang cukup besar dari para juri yang terdiri dari Brian Amy Prasetyo, Sabarta Tampubolon, dan Madison Parulian. Dari ketujuh tim, delegasi STH Indonesia Jentera berhasil menduduki peringkat kedua dalam presentasi yang dilakukan. Hal ini lah yang kemudian menjadikan delegasi STHI Jentera sebagai juara tiga nasional dalam LKTI Sciencesational 2017.
Proses panjang yang telah dilalui oleh delegasi STH Indonesia Jentera tentunya tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak. Untuk memperoleh data yang komprehensif, mahasiswa melakukan pengambilan data di Perpustakaan Daniel S. Lev sebagai perpustakaan hukum terbesar dan Perpustakaan Danny-Darussalam Tax Centre (DDTC) sebagai perpustakaan pajak terbesar. Selain itu, delegasi STH Indonesia Jentera juga melakukan wawancara dengan Dedek Sukahet sebagai pelaku usaha perfilman nasional di Bali. Dengan kumpulan literatur yang diperoleh di Perpustakaan Daniel S. Lev dan Perpustakaan DDTC, disertai hasil wawancara terhadap pelaku usaha, tim STH Indonesia Jentera berhasil memberikan gambaran mengenai implementasi aturan perpajakan bagi pelaku usaha film di daerah serta urgensitas insentif pajak bagi pelaku usaha perfilman nasional.
Kemenangan yang diraih tidak menjadikan tim delegasi STH Indonesia Jentera berpuas diri. Juara merupakan suatu bonus tersendiri, namun proses yang telah dilalui menjadi suatu pembelajaran berharga. Hal ini selaras dengan salah satu dari nilai-nilai yang dimiliki oleh STH Indonesia Jentera yaitu menekankan pentingnya menjadi seorang pembelajar seumur hidup. Pembelajaran tidak melulu harus diperoleh dari bangku perkuliahan, melainkan juga dapat diperoleh dari berbagai kegiatan di luar perkuliahan seperti kompetisi LKTI ini. Dengan begitu, tentunya delegasi LKTI STH Indonesia Jentera secara khusus, dan mahasiswa STH Indonesia Jentera secara umum, akan semakin gigih untuk melanjutkan proses pembelajaran pada kompetisi-kompetisi berikutnya.
 
Penulis: IHM
Editor: DMI