Strategi untuk Melawan Impunitas
Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, Amnesty International Indonesia, Kelompok Kerja Indonesia-Belanda untuk Keadilan dan […]
Pada tahun ajaran 2018-2019, Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera telah menerima 21 mahasiswa baru, yang terdiri dari 11 laki-laki dan 10 perempuan. Mahasiswa baru tersebut dijaring dari tiga skema seleksi, yakni jalur umum gelombang satu dan dua, Beasiswa Jentera dan Beasiswa Munir Said Thalib. Berbeda dengan proses seleksi di tahun sebelumnya, mekanisme pendaftaran pada tahun ini diselenggarakan secara daring melalui situs resmi kampus.
Sama halnya dengan tahun-tahun sebelumnya, mahasiswa baru Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera berasal dari latar belakang daerah, sekolah dan aktivitas yang berbeda. Dari 21 mahasiswa baru yang bergabung, tercatat berasal dari beberapa wilayah di Indonesia seperti Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur dan Maluku Utara.
Selain lulusan sekolah menengah pertama, beberapa mahasiswa baru juga merupakan lulusan sarjana bahkan magister di dalam maupun di luar negeri. Selain mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus, beberapa mahasiswa baru juga aktif di organisasi masyarakat sipil dan bekerja di firma hukum.
Keragaman tersebut kemudian menjadi nilai tambah untuk mahasiswa baru. Didukung metode belajar yang dinamis, kegiatan seminar dan diskusi serta program magang, mahasiswa baru akan memiliki banyak sarana guna memperkaya informasi perihal ilmu hukum.